Selasa, 30 Mei 2017



By Tatang Abdullah 11.44  No comments
Description: Image result for gambar orang bekerja keras


Menjadi seorang guru bukanlah cita-citaku semenjak kecil. Bahkan terlintas di bayangan pun tidak. Mengapa? Tuntutan moral dikala itu terhadap guru sangatlah besar. Dia bagaikan malaikat yang harus senantiasa menebar kebaikan. Sementara diriku lebih suka usil mengerjain teman. Bahkan ketika sekolah tingkat SMA, bertemu dengan teman yang terkadang iseng kepada guru. Aku membayangkan begitu berat beban seorang guru, harus selalu menjaga tata krama dan sabar dalam mendidik.

Tantangan guru dimasa kini lebih kompleks. Dari mulai siswa yang salah pergaulan sampai yang kecanduan gadget. Belum lagi masalah HAM yang didengungkan, membuat ruang gerak guru semakin sempit. Ketika anak bertindak menyelisihi jalan, maka gurulah yang pertama mendapat imbasnya. Ketika guru sedikit keras dalam mendidik, mereka juga akan terjerat hukum.

Menjadi apatis juga bukan pilihan yang tepat karena tiada menyelesaikan masalah. Langkah yang mungkin bisa kita ambil adalah meningkatkan kompetensi terutama dalam memahami psikologi anak dan remaja. Mungkin memang kesalahan kita sebagai orang tua dengan memberikan berbagai kemudahan kepada mereka, sehingga kurang memberi tantangan dan nilai juang. Anak dididik dengan kemanjaan yang melenakan.

Guru tiada mungkin dapat menyelesaikan problematika moral yang terjadi. Dibutuhkan seluruh lapisan masyarakat 'tuk sadar dan mencari solusi. Generasi muda adalah tanggung jawab bersama dari rumah, sekolah dan lingkungan masyarakat. Seyogyanya kita bersatu padu mencari cara yang tepat dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks. Hilangkan ego merasa paling benar dalam mendidik dan mengarahkan mereka. 

Memang tak mudah mengarahkan generasi, darah muda yang sedang mencari jati diri tentulah sangat sensitif apabila tersentuh ranahnya. Mereka lebih nyaman berbagi dengan teman sebaya, meskipun tindakan yang dipilih menyalahi jalur. Mereka butuh eksistensi, sehingga nasehat dianggap memenjara perjalanan yang sedang ditempuh. Kalimat pertanyaan pun dianggap intimidasi. 

Aku yang seorang guru SD, tidak ingin hanya berhenti menanamkan karakter di usia dini. Mencoba menyelami kehidupan mereka, namun diri ini sering merasa berseberangan. Orang tua maksudku orang yang dianggap lebih tua dari mereka, harus bisa mendukung apa yang menjadi keinginan tanpa bisa bertanya maupun memberi arahan. Mereka menginginkan apa yang menjadi pilihannya didukung 100 %. Memang sih, mereka butuh kepercayaan dari orang yang lebih tua untuk memilih dan menentukan tidakan yang diambil. Namun sebagai orang yang merasa lebih dulu ada di muka bumi dengan pengalaman yang lebih banyak, tentulah punya gagasan lain, dengan niat supaya tindak tanduk mereka terarah. 

Sebagai bagian dari masyarakat, sepertinya aku harus menekan keinginan, dan memilih berkompromi dengan mereka, mudah-mudahan dengan kepercayaan yang semakin nyata, setidaknya bisa menggiring generasi ke jalan yang lebih terarah, meninggalkan kumpulan yang mengajak mereka menyimpang dari jalan lurus.

Do'aku ...
Semoga bisa memberi kado Indonesia Emas 2045 dengan generasi yang berkarakter mulia,  Baik dunia dan akheratnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar